EKONOMI KOPERASI
KOPERASI adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asan kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menysejahterakan anggotanya.
Sejarah Berdirinya Koperasi
Koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858) yang menerapkan pertama kali di New Lanark, Skotlandia.kemudian gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh Wiliam King (1786-1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton,inggris. Pada 1 Mei 1828 dan akhirnya koperasi berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman juga terdiri koperasi nyang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris yang didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch.
Dan sekarang gerakan koperasi di Indonesia pun diperkenelkan oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI
Fungsi dan peranan koperasi
Menurut Undang-undang dasar No.25 tahun 1992 pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peranan koperasi sebagai berikut :
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakan pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi para pelajar
Prinsip Koperasi
Menurut UU No. 25 tahun pasal 5 disebutkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
Kerjasama antar koperasi
Jenis-jenis Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun Tentang Perkoperasian
Koperasi secara umum dapat dikelompokan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokan berdasarkan sektor usahanya.
Koperasi simpan pinjam Adalah koperasi yang bergerak dibidang simpanan dan pinjaman
Koperasi Konsumen Adalah koperasi yang beranggotakan konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi
Koperasi Produsen Adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya
Koperasi Pemasaran Adalah koperasi ang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa koperasinya atau anggotanya
Koperasi Jasa Adalah koperasi yang bergerah dibidang usaha jasa lainnya
Sumber Modal Koperasi
Seperti halnya badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut:
Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Dana Cadangan
Hibah
Adapun modal koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut:
Anggota dan calon anggota
Koperasi lainnya atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama antarkpoerasi
Bank dan lembaga keuangan bukan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundand-undangan yang berlaku
Sumber lain yang sah
Untuk melakukan pemilihan pengurus koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara). Setelah itu koperasi tersebut harus merencanakan anggaran dasar dan rumah tangga koperasi itu. Lalu meminta perizinan dari negara. Barulah bisa menjalankan koperasi dengan baik dan benar.perangkat Organisasi Koperasi meliputi Rapat anggota, pengurus, pengawas, dan lain-lain.
LAMBANG KOPERASI INDONESIA
Lambang Gerakan Koperasi Indonesia memiliki arti sebagai berikut:
Rantai
Melambangkan persahabatan yang kokoh
Roda Bergigi
Menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus
Kapas dan Padi
Berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi
Timbangan
Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi
Bintang dalam perisai
Artinya Pancasila merupakan landasan ideal koperasi
Pohon Bringin
Menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar
Koperasi Indonesia
Menandakan lambang keperibadian koperasi rakyat Indonesia
Warna merah dan putih
Menggambarkan sifat nasional Indonesia
Kamis, November 12, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk Di baca
Tips sehat saat Lebaran Hari Raya Idul Fitri ini merupakan rangkaian artikel terakhir Rumah Islami setelah sebelumnya saya telah menyajikan tips sehat buka puasa di bulan Ramadhan.
Lebaran merupakan puncak dari usaha untuk memenuhi kewajiban dan perjuangan menahan nafsu satu bulan lamanya, khususnya keinginan untuk makan dan minum. Saat bulan suci Ramadhan 2009 berakhir dan batasan untuk bersantap di pagi dan siang hari telah hilang, mulailah kebiasaan lama muncul kembali: mengkonsumsi makanan tanpa berpikir akibat atau dampaknya karena dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus!
Hal ini dapat dimaklumi karena biasanya makanan dan masakan yang disajikan saat Lebaran lain dari biasanya dan ditambah aneka kue kering Lebaran yang sangat mengundang selera :)
Namun demikian, yang paling penting adalah jangan menjadikan Hari Idul Fitri sebagai ajang balas dendam karena telah menjalankan kewajiban berpuasa. NIkmati sajian hari Lebaran dengan cerdas dan tetap menjaga kesehatan agar senantiasa kuat dan bertenaga paska atau setelah puasa dan Lebaran.
Mudah-mudahan artikel berikut ini membuka hati kita untuk senantiasa menjaga tubuh agar tetap sehat fit bugar di Hari Lebaran Idul Fitri 1430H. Amin.
Hindari Makan Berlebih Saat Idul Fitri
Hari Raya Idul Fitri kurang dari tiga minggu lagi. Pesta hari raya umat muslim ini, lekat dirayakan dengan menghidangkan makanan dan minuman mewah yang lain dari hari-hari yang biasa. Menanggapi hal ini, Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Dr. Epistel Simatupang mengingatkan agar tidak berlebihan mengonsumsi makanan kendati tengah merayakan hari raya.
"Meski Idul Fitri tetapi jangan makan yang berlebihan. Tetap pada pola diet yang sehat," ujar Epistel, Jakarta, Sabtu (29/8).
Saat Idul Fitri memang kerap menghidangkan makanan bersantan dan pedas, seperti opor ataupun rendang. Selain itu, juga banyak dihidangkan kue-kue dan minuman bersoda yang mengandung kadar gula yang tinggi.
Menurut Epistel jika jenis makanan dan minuman ini dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, maka akan memicu asam lambung berlebih dalam tubuh ataupun mengakibatkan stroke. Karena itu, dia mengingatkan agar pintar memilih makanan dan tetap menghindari makanan yang memiliki kadar gula tinggi dan berlemak. "Perlu juga tetap konsumsi makanan berserat dan minum yang cukup untuk menjaga hidup sehat," katanya.
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar